Di ruangan rapat yang mulia Bindusar, Bindu meminta agar sushima segera bergegas untuk berangkat ke Takhsalia.
Mendengar ucapan ayahnya Sushima hanya diam terpaku
Kaalatak mengatakan sesuatu hal, tetapi chanakya tidak membiarkannya “Semua orang di Takhsalia mendapatkan serangan baru-baru ini, maka akan sangat sulit untuk menghentikannya”
Sushima menyarankan agar ayahnya mengirimkan Ashoka
Chanakya :”Saat ini kau menunjukkan cinta mu kepada tanah air mu, bukan kepada sudara mu, inilah waktu yang tepat untuk mengambil keputusan dalam hidup mu sebagai rasa tanggung jawab mu terhadap tanah air mu, kau sudah banyak membuat kesalahan, dan kau sudah saatnya belajar banyak hal dari hal itu, kau sudah banyak mendapatkan pengalaman dari ayahmu, kaulah orang terbaik yang akan pergi ke Thaksalia, sedangkan Ashoka tidak mempunyai pengalaman apapun”
Bindu pun meyakinkan Sushima :”Bersiap-siaplah untuk berangkat ke Thakaslia, Magahda sangat membutuhkan mu sushim”
Bindu dan juga semua orang pergi dari ruangan pertemua, hanya tersisa Kaalatak dan Sushima saja.
Sushima mengatakan kepada Kaalatak :”Kau hanya duduk diam, sementara chanakya menyelamatkan ashoka di depan mata mu, bahkan kau tidak mengatakan apapun didepan chanakya, kau hanya diam setiap kali chanakya datang di hadadpan mu, aku mendapat penghinaan itu, jika aku terus mengikuti jejak mu, mungkin saja suatu hari aku akan menerima apa yang sudah kau lakukan pada ku dan apa yang sudah chanakya lakukan, ini kesalahan terbesar ku sudah mempercayai mu dan aku tahu bagaimana memperbaiki hal itu, jika kau gagal menghentikan aku untuk pergi ke Thaksalia, maka akan ku pastikan kau tidak akan cukup kuat untuk dapat pergi kemana pun”
Di kamar pribadi Ibu suri Helena, seorang pelayan wanita datang membawakan sesuatu untuk Helena
Pelayan :” Benda ini di temukan di sebelah orang yang kau suruh untuk mengirimkan surat mu”
Helena sangat yakin bahwa chanakya ada di balik semua itu
Helena :”Jika chanakya mengetahui isi pesan ku, maka aku harus melakukan sesuatu, sebelum ia membuat kekacauan dan datang menemui ku”
Helena membuang benda itu, ia sangat marah
Chanakya menunggu Mahamadya Kaalatak dikamarnya
Chanakya :’ Aku sama sekali tidak pernah berfikir bahwa aku tidak pernah menghormati mu, jika kau melawan semua pendapat yang ku sampikan, aku selalu kau hormati, bagi mu kau tetap menghormati Magadha secara utuh, tetap saja aku tidak terbukti salah hari ini”
Kaalatak terlihat sangat terkejut
Chanakya bertanya kepada Kaalatak :” Uang itu diambil Sushima dari kas, dengan alasan untuk membantu para pengungsi, tetapi pada kenyataannya tidak ada yang sampai pada mereka, aku mencoba untuk mencari tahu tentang semua alasan mengapa sushima melakukannya, dia memilih untuk mengatur uang kas, apa rencananya?”
Kaalatak :” Dulu memang aku sangat iri pada diri mu, aku selalu menginginkan rasa hormat seperti mu, aku ingin terlihat hebat seperti mu yang terpenting hanyalah motif, dan aku telah di butakan oleh semua harapan kum aku telah ditipu untuk meraih semua itu, sekarang sushima sudah terlalu banyak menghina ku dan semua ini membuat mata ku terbuk, aku sudah memahami semua kesalahan ku, itu kesalahn terbesar dalam hidup ku untuk mendukung orang yang sangat egois seperti sushima, aku sudah menyebabkan ancaman terbesar bagi Magadha”
Kaalatak berlutut di kaki chanakya :”Tetapi aku tidak tahu apakah aku pantas untuk segala permohonan maaf ini, aku sangat menyesal, aku akan membantu mu untuk menangkap orang yang salah dan membuat mereka di hukum”
Chanakya kembali mengulangi ucapannya
Chanakya :” Kau mendukung sushima hanya karena ia mau menciptakan prajuritnya sendiri?”, Siamak mempunyai dukungan Khurasani, dan ashoka berada dalam dukungan ku, Sushima merasa tidak aman di bisa memberontak untuk menjamin takhta dengan menggunakan uang itu, apakah kau akan mengatakan hal yang sama di hadapan yang mulia?”
Kaalatak meminta agar ia di berikan banyak waktu
Chankaya memberikan kesempatan :”Sampai matahari terbit, atau aku akan memberitahukan segalanya kepada yang mulia”
Kaalatak pergi
Chanakya berfikir dan mengaharapkan ashoka menemukan beberapa petunjuk terhadap cahru, “aku akan menangkap semua musuh itu secara bersama-sama dan menghadapkannya di depan yang mulia”
Ashoka datang ke gua tempat wanita penyihir yang di temui cahru, ashoka langsung belutut dihadapan wanita tua, ia meminta agar wanita tua itu mau membantu ibunya
Ashoka mengatakan kepada wanita tua penyihir “sesorang telah melaukukan ilmu hitam kepada ibunya (Dharma), hanya kau yang dapat membantu ibu ku”, ujar ashoka
Wanita tua menolak untuk membantu ashoka:”Tidak mungkin menggunakan ilmu sihir disini, bagaimana aku melakukannya?”
Wanita tua terkejut ketika ashoka menyebutkan nama Dharma
Wanita tua melepaskan dirinya dari ashoka, namun ashoka menarik kaki wanita tua dan ia terjatuh
Ashoka menodongkan belati ke leher wanita penyihir :”Katakan pada ku nama orang itu, jika tidak kau akan mati ditangan ku, siapa yang ingin menyakiti ibu ku?”
Dikoridor istana, kaalatak datang kesebuah ruangan penyimpanan buku penting dan mencari sebuah buku. Disaat yang sama sushima pun datang
Kaalatak sangat terkejut dan menyembunyikan buku yang ia ambil di balik bajunya
Sushima bertanya :” Apa yang sedang kau lakukan disini?”
Kaalatak ketakutan, dan ia mengalihkan pembicaraanya kepada sushima agar sushima pegi ke Thaksalia
Sushima marah dan menegurnya :”Mahamadya, hanya karena diri ku kau sangat menghawatirkan diri mu? “jika aku kehilangan ketenangan ku, maka kau tahu apa yang akan terjadi ?”
Kaalatak menangguk
Sushima meminta agar kaalatak memikirkan hal itu
Kaalatak pergi dan membawa buku itu pergi, ia menyembunyukannya di balik kain
Seseorang mengamati dan mencurigai kaalatak
Kembali kepada ashoka yang sedang menemui wanita tua penyihir, ashoka masih mendodongkan belatinya, ashoka meminta agar wanita tua itu mau melakukan sesuatu untuk kesembuhan ibunya, dan melakukan hal yang baik sebelum ia meninggal di tangannya
Ashoka mendesak wanita tua :’ Katakan kepada ku siapa nama wanita itu, orang yang beranggung jawab untuk kondisi ibu ku?”
Wanita tua ketakutan dan melemparkan bubuk putih ke mata ashoka, dan diluar cahru melemparkan belati ke wanita tua penyihir, wanita penyihir mati seketika
Cahru mengamati mereka dari luar melalui sela-sela jenxela dan pergi
Diruangan chanakya, chankya membaca selembar surat milik Helena
Chanakya :”Ini berarti siamak anak dari justin”
Seorang pelayan datang membawakan bungkusan merah dan datang menemui chabakya’
Pelayan mengatakan bahwa pengirimnya sama sekali tidak di ketahui
Pelayan pegi
Chanakya membuka buku dan memeriksa barang yang ada di buku
Chankya membaca semua senjata yang sudah sushima ambil di gudang senjata
Chanakya :”Kaalatak benar, sushima pasti membuat pasukannya sendiri”
Kaalatak juga mengirimkan surat kepada chankya :”Mari kta berbicara disuatu tempat, datanglah kesana”
Ashoka berjalan dengan sangat marah dan ia menendang batu
Ashoka mengatakan pada dirinya sendiri :”Acahrya menberikan tanggung jawab besr kepada ku dan aku sudah gagal, bagaimana aku menyelamatkan ibu ku sekarang?”
Chanakya datang ke gudang, tempat yang kaalatak tunjukkan.
Kaalatak sudah menunggu chanakya
Kaalatak memberikan salam pada chankya
Kaalatak :” Aku yakin, kau akan datang, apakah kau mau membantu siapa saja hingga kau mau datang kesini?”
Chankaya mengatakan pada kaalatak bahwa apa yang sudah dilakukannya sudah menuju Magadha dan ia sangat senang, chanakya mengatakan bahawa kaalatak akan membayar perbuatan baik hari ini
Chanakya bertanya kepada Kaalatak tentang senjata yang sushima ambil di gudang penyimpanan senjata
Helena datang :” Apa kau sangat terburu-buru?”
Helena muncul di hadapan chanakya
Cahru pun datang ke hadapan chankya :”Acahrya, sudah lama kita tidak berjumpa kau akan mendapatkan akibatnya terus ikut campur urusan ku”
Susima pun datang :”Mengapa kau ingin tahu semua yang kulakukan?
Kaalatak, susima, cahrumitra, dan Helena mengelilingi chanakya, mereka mengeluarkan belati mereka masing-masing
Helena menusukan belatinya pada chankya
Kaalatak tertawa senang
Perecap : Susima menusukan belatinya pada chanakya, charu dengan sangat sadis menebas leher chankya dengan belatinya, kaalatak mengeluarkan belatinya dan juga menusuk Chanakya
Ashoka membaca surat yang di kirimkan kaalatak tentang Chanakya
Dalam perjalanannya ashoka terus berlari memanggil nama “Acharyaaaa” dan ashoka menghentikan langkah kakinya