Jumat, 01 Januari 2016

Ashoka 210


Dihadapan semua rakyat Magadha, Bindu memberikan isyarat kepada algojo agar eksekusi hukuman mati ashoka di laksanakan, algojo hampir saja menarik tuas dan Ashoka hampir kehilangan nyawanya di tiang gantungan.

Ditempat pengobatan tabib, Permasuri Dharma tiba-tiba mengingat putranya Ashoka
Chanakya datang untuk menghentikan yang mulia Bindusar untuk mengentikan 
Chankaya :”Hentikan yang mulia, Putra mu Shusima ia sudah sadarkan diri dan ia baik-baik saja”
Dharma berlari di koridor istana ia bergegas lari untuk melihat Ashoka.
Bindu segera melemparkan belati untuk memotong tali di leher Aashoka, Bindu segera berlari menghapiri putanya, ia segera menangkap tubuh Ashoka yang sudah setengah sadar, dan membuka kain hitam penutup wajah ashoka, Ashoka jatuh dipelukan Bindu, ia batuk.
Bindu memeluk putrannya
Dharma sampai di koridor istana, ia melihat Ashoka dan juga Bindu, Dharma bersujud dan tersenyum bahagia melihat Ayah dan putranya, ia mencakupkan tangannya saat melihat Ashoka dan juga ayahnya, Dharma tersenyum sangat bahagia 
Kaalatak tidak terima dengan apa yang telah dilakukan oleh Acharya Chankya.
Kaalatak bertanya dengan nada emosi mengapa Bindu melakukan hal itu
Kaalatak tidak suka dengan chankya dan ia bertanya :” Kiita tidak akan pernah bisa melupakan kejahatan yang sudah dilakukan oleh Aashoka, jika shusima masih hidup kita tidak akan pernah memaafkannya”
Chanakya :”Dasar dari keadilan, bahwa hukum haruslah ditegakan sesuai dengan kejahatannya saja, hal ini tidak akan adil jika hukuman yang dilakukan lebih berat dari pada kejahatan yang sudah dilakukan, dalam hal ini sudah sesaui dengan aturan di Magadha, dimana tidak adanya aturan untuk memberikan hukuman mati saat menyerang anggota keluarga kerajaan selain raja, aku harus member tahu mu bahwa Dharma telah banyak membantu untuk menyelamatkan Shusima, karena dirinyalah Shusima kembali sehat dan melewati masa kritisnya.
Ditempat tabib, shusima sudah sadarkan diri dan lewat dari masa-masa kritisnya. shusima dan juga Cahru mereka saling memandang, Cahru sangat terharu
Diruang pengadilan, semua orang telah hadir. Chanakya mengumumkan keputusan yang baru kepada Bindu bahwa Ashoka tidak boleh dihukum mati tanpa menyelesaikan masalah tersebut dari awal”
Chanakya memberikan kesempatan agar Shusima menceritakan semua kejadian teragis yang menimpa dirinya satu persatu.
Kaalatak tetap saja masih sangat kekeh bahwa Ashoka telah menerima bahwa dirinya telah bersalah, ia juga berpendapat bahwa Dharma juga telah mengatakan kepada yang mulia bahwa Ashoka memang sellau cemburu dengan kakaknya Shusima
Chanakya : "Sekarang apa yang sebeanrnya yang mau kau ketahui?”
Bindu juga memikirkan tentang apa yang telah Chanakya pikirkan
Chanakya pun bertanya kepada shusima tentang kejadian teragis yang hampir saja menewaskan dirinya.
Chanakya bertanya :” Mengapa malam itu Shusima menggunakan belati”
Shusima juga memikirkan tentang hal yang sama 
Chanakya :”Minimal, setidaknya kau bisa katakan bagaimana kejadian itu ketika kau diserang?”
Kaalatak terus memihak Shusima dan mengatakan :” Apa yang terpenting dalam hal ini, Ashoka memang sudah menyerang saudaranya Shusima”
Chanakya pun setuju dengan pendapat Kaalatak 
Chanakya :” Mengapa Susima saat itu tidak mencoba untuk menyelamatkan dirinya ketika Ashoka terus menyerang dirinya?”
Bindu menyerahkan semuanya kepada Chanakya untuk mengungkap kebenarannya
Keterangan shusima :”Saat itu, Ashoka sudah menjatuhkan senjatan ku”
Chanakya :” Pada saat itu, dalam hal senjata dan kalian berdua sudah terlibat dalam perkelahian, perkelahian seperti apa yang terjadi pada saat itu?”
Shuisma menjelaskan :” Kami saat itu sedang bertarung pedang”
Chanakya memberikan isyarat untuk menghadirkan dua peran pengganti sebagai Agradoot dan sebagai Shusima, peran pengganti memperaktekan semua kejadian saat insiden mereka memperagakan pertarungan pedang yang sedang terjadi saat itu
Saat peraga memperaktekan semua klias balik terungkap ketika Shusima babakbelur dihajar oleh Agraddot/ Ashoka 
Semua orang terkejut
Kedua peran pengganti memperaktekan semua, dengan tujuan menghidupkan suasana yang sangat menegangkan pada saat itu
Chankya kemudian menghentikan mereka memperagakan dan menjelaskan bahwa saat Ashoka dan Shusima sama-sama memagang pedang ditangan mereka
Shusima :”Tidak, saat itu Ashoka memakai pisau”
Chanakya menanggapi :” Aku ingin bertanya kepada mu Shusima, apakah saat itu pedang yang kau pakai dan juga pedang Ashoka gunakan saat itu seketika bisa berubah menjadi belati oleh adanya beberapa keajaiban”. Hal ini sudah sangatlah jelas bahwa Shusima telah membuktikan bahwa ia pun tidak mau mengatakan seluruh kebenarannya kepada kita”
Chanakya :”Aku ingin mengadapkan saksi didepan semua orang dipengadilan ini,… Ahenkara”
Ahenkara masuk melangkahkan kakinya ke hadapan semua orang dan ia bersaksi didepan yang mulia Bindusar
Ashoka dan juga Shusima terkejut
Ahenkara menangis :” Apa yang telah dikatakan oleh Shusima memang benar, ketika itu Agradoot memang sedang menguasi Shusima , aku sangat ingat ketika ia berbaring ketika ia dikalahkan oleh Agradoot, saat itu aku sangat takut dan aku ingin melarikan diri, saat semua orang belum sampai aku sempat menyuruh Agradoot pergi tetapi ia menolak untuk pergi dan melarikan diri”
Ahenkara mengatakan kebenaranannya tentang Shusima
Ahenkara :” Saat itu Shusima bangun dan ia ingin menyerang Agradoot dengan pedangnya, aku berbalik menyerang Shusima dengan belati”
Ahenkara memperaktekan cara ia menusuk shusima untuk menyelamatkan nyawa Agradoot
Cahrumitra tersentak kaget, begitu juga dengan semua orang
Ahenkara :”Akulah yang telah menusuk Shusima untuk menyelamatkan Agradoot, Agradoot sudah menyelamatkan aku dan juga sudara ku dari orang biadab ini (Shusima)”
Shusima bertepuk tangan atas semua keterangan Ahenkara :” Hebat.. hebat .. kau memang wanita yang sangat hebat"
Shusima mengatakan kepada Ahenkara :” Kau memang sudah berbohong untuk menyelamatkan nyawa Ashoka”
Bidnu mengatakan kepada Ashoka agar ia mau mengatakan kebenarannya.
Chanakya pun juga menegaskan kepada Ashoka tentang hal yang sama “Jika kau tidak mau mengatakan hal yang sebenarnya, maka hal ini akan menyebabkan seseoarang akan bertemu dengan ketidakadilan, dalam hal ini pun akan membuat raja melakukan dosa besar karena tidak bisa berbuat apapun untuk melakuakan keadilan dan ini pun akan menjadi dosa untuk Negara”
Ashoka ketika itu berfikir tentang semua nasehat dan juga saran dari chanakya saat menemuinya dipenjara
Kilas balik, ketika Chanakya datang menemui Ashoka dan menasehatinya 
Chanakya mengatakan pada Ashoka :” Kau harus benar-benar mendukung semua keterangan Ahenkara, Ahenkara akan mengungkap semua kebenarannya, lakukanlah itu dengan sederhana untuk semua kebaikan mu, jangan ragu aku akan selalu berada bersama dengan mu Ashok”
Dharma pun juga memberikan dukungan kepada Ashoka :”Ashoka, bicaralah putra ku, kau jangan berbohong, jangan takut bicaralah”
Ashoka menerima saat itu memang ia sedang berbohong untuk menyelamatkan Ahenkara
Ashoka masih di rantai, dan ia membuka mulutnya
Ashoka memberikan keterangan :” Sungguh ini sangat menyakitkan untuk ku, untuk mengatakan hal yang sesungguhnya, aku tidak pernah menyangka kakak ku lebih rendah dari pada binatang, di bersikap begitu kejam dan sadis kepada seorang wanita yang akan menjadi calon istrinya, bagaimana bisa seorang wanita bisa hdup dengan tenang sementara dirinya terus disiksa”. “Ahenkara sudah menanggung semua itu, ketika itu ia sangat tidak berdaya saat kehidupan adiknya dalam bahaya, kemudian ahenkara datang dan meminta bantuan kepada Agradoot"
Ahenkara sangat sedih, ia hanya mendundukan wajahnya
Kaalatak bertanya kepada Ashoka : "Mengapa kau tidak pernah mau mengatakan kebenaran ini sebelumya ashok?”. Lalu mengapa kau menerima semua itu sbeagai kejahatan mu?”
Ashoka :"Aku hanya ingin melindungi Ahenkara dan juga adiknya”
Shusima kembali berkilah :”Apakah dengan begini ia mengatakan seluruh kebenarannya, bahkan tidak ada orang yang tahu apakah ia mengatakan semua kebenarannya atau tidak” 
Shusima :”Kau dan Ahenkara memang ingin menyingkirkan aku agar kalian bisa bersama kan, dan kau Ahenkara kau pembohong"
Dengan sangat Marah Shusima mengatakan :" ia sudah menipu ku. “ Aku sudah menerima dirinya, meskipun ia putri seorang penghianat, dia sudah menipu ku dan itulah karekternya”
Ashoka memperingatkan agar Shsuima tetap pada batasnnya agar ia tidak menghina dan menyakiti Ahenkara lagi
Dua saudara hampir saja kembali terlibat dalam perkelahian
Suasana dipengadilan menjadi ricuh dan menegangkan 
Shusima :”Justu kalianlah yang terlalu banyak melewati batasan”
Ahoka mengangkat tangannya dan ingin memukul shusima, Shusima menangis tangan Ashoka
Ashoka menahan amarahnya
Bindu :”Sudah cukup hentikan”
Dharma sangat tegang :”Ashoka”
Bindu memberitahu agar mereka tetap tenang dan ia membatalkan untuk melanjutkan pertemuan
Bindu :”Aku ingin bicara dengan Chankya secara pribadi”
Semua orang pergi meninggalkan pengadilan
Prajurit membawa ashoka pergi, dipengadilan hanya tersisa Bindu dan juga Chankya
Bindu sangat sedih menyaksikan kedua putranya berkelahi satu sama lain bagaikan musuh
Bindu :”Acharya, apa yang harus aku lakukan?”. Apakah ini masa ddepan Murya.” Bagaimana sebuah keluarga yang sudah melanggar aturan akan terus memerintah india untuk tetap bersatu ?”
Chankaya memberikan solusi untuk segera mengirimkan salah satu putanya keluar Pataliputra
Chanakya :’ Ini satu-satunya jalan keluar untuk masalah ini”
Perecap : Dipengadilan sedang membahas tentang sesorang yang sedang menyerang Takshalia.
Chanakya menunjuk dan mengirim Shsuima untu tugas itu
Kaalatak menolak dengan keputusan itu tapi Cahankya memberikan alas an “Shusima bisa pergi ke Thaksalia, disana ia bisa bertindak sebagai penguasa untuk sementara waktu
Kaalatak membicarakan tentang Ashokalah yang lebih tepat, karena ia lebih mampu!!
Sumber http://www.portalsinopsis.com/